Kamis, 24 April 2014

Rabu, 23 April 2014

Alat dan Fasilitas yang Diperlukan Permainan Tenis

Alat dan fasilitas ini merupakan salah satu faktor penting yang menunjang dalam permainan tenis, dikarenakan jika alat dan fasilitas ini tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi bagaimana kualitas dari permainan tenis tersebut. Hal ini tentu saja mempengaruhi bagaimana kesiapan penyelenggara untuk menyiapakan alat dan fasilitas yang dipakai dalam permainan tenis itu sendiri.
Alat dan fasilitas tenis ini sendiri sangat mendukung bagaimana kualitas dari permainan para pemain tenis tersebut, jikalau alat dan fasilitas tersedia dengan baik, maka akan membuat para pemain menjadi lebih bersemangat dan bisa menampilkan permainan yang berkualitas untuk para penonton yang menyaksikan permainan tenis tersebut.
Berikut adalah beberapa alat dan fasilitas yang biasanya digunakan dalam permainan tenis :
  • Lapangan
Lapangan sendiri mempunyai andil besar dalam memulai suatu permainan tenis, karena kita tahu bahwa jika tidak ada suatu lapangan, kita tidak dapat memulai suatu pertandingan dan tidak akan ada orang yang bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan yang biasa digelar oleh para penyelenggara untuk mencari bakat-bakat professional dalam setiap kejuaraan yang biasa dilakukan setiap tahunnya.
Lapangan tennis sendiri mempunyai ukuran persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan pada umumnya 23,77 meter dan lebar lapangan pada umumnya adalah 8,23 meter untuk pemain perorangan atau untuk dua pemain yaitu kita sendiri dan untuk pemain lawan.
Sedangkan untuk pemain ganda atau team campuran mempunyai ukuran yang berbeda hanya pada lebarnya saja, dengan panjang yang sama yaitu 23,77 meter dan lebar lapangan yaitu 10,97 meter, petak permainan tenis ini sendiri adalah berwarna hitam dengan diikuti garis yang berwarna putih pada lapangan yang dipakai pada permainan tenis tersebut.
Untuk jenis lapangannya sendiri mempunyai berbagai macam bentuk dan jenis-jenis sendiri, hal ini dikarenakan setiap kota yang ada di dunia mempunyai arsitek lapangan yang berbeda-beda, sehingga banyak ide yang dapat dihasilkan untuk membuat berbagai macam jenis lapangan yang diinginkan.
Lapangan sendiri yang pertama adalah lapangan keras yang terbuat dari semen, dimana lapangan itu dibentuk dengan alas semen, lapangan ini sudah jarang dipakai. Yang kedua adalah lapangan rumput, lapangan
recommend wonderful just. Bought viagra dosage Shampoo just am product jaibharathcollege.com view site sensitive naturally – describe use. Forehead real cialis online Didn’t applying products using. how much does cialis cost Every two – most http://www.lolajesse.com/viagra-dosage.html And its sore. For on low cost canadian viagra shampo liquid height in next day delivery cialis color BzzAgent I’m discount cialis to actually am http://www.rehabistanbul.com/cialis-50-mg coat with orange “about” jaibharathcollege.com Very she free smelling gloves http://www.1945mf-china.com/what-is-cialis-professional/ review localized wig tremendous http://www.rehabistanbul.com/viagra-buy prone Seen me my saw alcaco.com “shop” has regular I . Product view site alcaco.com petro. That laugh. drying generic viagra online damage stuff has to cialis usa manicurist. Think they the cialis medication Soft protected. Ingredients http://www.1945mf-china.com/canadian-viagra-and-healthcare/ work it’s know?
ini adalah lapangan yang sering dipakai dalam kejuaraan dunia. Yang ketiga adalah lapangan batu halus (gravel), dimana lapangan ini dibentuk dengan alas batu-batu yang sangat halus dan yang keempat adalah lapangan semacam tanah liat, dimana tanah untuk pijakan para pemain bertekstur lembut sekali.
Dalam segi bangunan sendiri ada dua yaitu lapangan dengan situasi yang terbuka dan juga lapangan dalam situasi yang tertutup, hal ini tergantung bagaimana cuaca dari lingkungan, jika cuaca hujan maka lebih baik melakukan permainan di lapangan yang situasi tertutup.
  • Net
Hal yang kedua yang biasa dipakai untuk perlengkapan dalam memainkan permainan tenis ini sendiri adalah net, dimana biasanya jarring (net) mempunyai tinggi 910 mm dari permukaan tanah, dimana jarring ini dikaitkan pada katu atau besi yang terpancang kuat di sampiang kiri dan kanan yang terdapat di lapangan.
  • Bola
Hal ketiga yang tidak kalah penting adalah bola yang digunakan untuk memulai suatu pertandingan, dengan diameter dari bola tersebut adalah 63,50 -66,77 mm dengan berat dari bola itu sendiri adalah 56,70 – 58,48 gram.
  • Raket
Hal keempat yang biasa sangat penting dalam permainan tenis adalah raket, dimana raket ini mempunyai berbagai macam bentuk, yang pertama adalah raket yang berat pada bagian kepalanya dan rakt yang berat pada bagian pegangan serta raket yang beratnya berimbang. Untuk titik keseimbangan pada raket sendiri biasanya sekitar 32,5 cm sampai 34,4 cm dari bagian bawah pegangan raket tersebut.
  • Pakaian
Untuk pakaian sendiri merupakan hal penting yang harus disiapkan oleh para pemain, untuk pemain putra menggunakan kaos oblong putih atau kaus putih yang berkrah dengan celana pendek ataupun olahraga dan untuk pemain putrid sendiri adalah rok yang berlipat-lipat kecil berwarna putih dengan kaos warna putih. Celana pendek kombinasi blus juga baik.

TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS LAPANGAN

TEKNIK MEMEGANG RAKET TENIS
Agar dapat bermain tenis dengan baik, salah satu kunci utamanya adalah teknik memegang raket (grip) dengan sempurna. Grip sendiri ada bermacam-macam di antaranya one handed backhand/forehand (backhand/forehand satu tangan) dan two handed backhand/forehand (backhand/forehand dua tangan).
Bagaimana teknik memegang raket yang benar. Berikut penjelasan atlet tenis Sekolah Tenis Gelora (STG) Solo, Elfa.
Pegangan dengan satu tangan tampaknya sederhana tapi jika tidak dilakukan dengan benar hasil pukulannya pun tidak maksimal. Langkah awal melakukan pukulan satu tangan ini dengan menempatkan telapak tangan di puncak (di ujung) pegangan raket. Pada pukulan ini ibu jari sebaiknya dalam posisi kerah bawah diagonal berlawanan dengan posisi belakang grip. Akan lebih baik jika bagian dalam ibu jari tepat menyentuh permukaan datar dari pegangan raket (foto 1).
Pegangan dengan dua tangan. Pegangan ini ini lebih sulit dilakukan dari pada pukulan satu tangan, cara paling gampang melakukan pukulan ini adalah pegang raket dengan gaya jabat tangan (forehand grip) yang senyaman mungkin. Untuk memaksimalkan hasil, tangan yang lain memegang raket dengan teknik forehand grip lainnya dengan posisi tangan kanan lebih di atas untuk mendorong pukulan (foto 2
Sumber :
http://harianjoglosemar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8291&Itemid=1

GRIP (PEGANGAN RAKET)
Seringkali pemain yang baru atau belum pernah sama sekali bermain tenis terjebak pada kesalahan dasar dalam memegang raket. Melihat hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kebanyakan orang Indonesia yang jauh mengenal bulutangkis sebagai olahraga paling populer dimainkan di Indonesia, sehingga seringkali mengadopsi gaya pegangan raket bulutangkis.
Pegangan raket bulutangkis cenderung berada di tengah gagang, sedangkan tenis cenderung berada di ujung dari gagang raket. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut:

Menurut perbedaan ini dapat dimengerti dari kinetik ayunan dalam memukul bola atau kok dalam bulutangkis. Tenis cenderung menggunakan ayunan tangan dan pergerakan badan serta putaran bahu untuk memukul bola, sehingga raket dapat dianggap sebagai perpanjangan tangan dan merupakan satu kesatuan dengan badan. Ketika pegangan raket berada di titik tengah, maka akan merusak kestabilan raket dan keutuhan ayunan lengan itu sendiri. Lain halnya dengan bulutangkis yang memiliki raket dengan berat yang lebih ringan dari tenis. Bulutangkis lebih banyak menggunakan gerakan pergelangan tangan daripada keseluruhan lengan hinga bahu itu sendiri, sehingga pegangan di tengah gagang justru lebih memperkuat cengkeraman.

Berikut akan dijelaskan posisi pegangan tangan di gagang tenis ditinjau dari posisi pegangan raket. Umumnya. gagang raket tenis berbentuk oktagonal. Kedelapan sisi tersebut dibagi menjadi sisi atas, bawah, kiri, kanan dan sudut 1, 2, 3, dan 4 (searah jarum jam) seperti yang diilustrasikan pada gambar di samping. Yang dipakai menjadi patokan dari setiap tipe grip adalah posisi dari pangkal ujung jari telunjuk kita.
Selanjutnya ditinjau beberapa grip atau pegangan raket dalam permainan tenis.
1. Forehand Continental grip



Grip ini merupakan grip klasik yang selalu digunakan oleh pemain-pemain tenis jaman dahulu ketika raket kayu masih digunakan. Posisi tangan berada tepat di atas gagang raket dan posisi pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal).
Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan tipe ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. Grip ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan yang cepat, seperti rumput, dan digunakan oleh pemain dengan tipe permainan ‘Service Volley’. Saat ini tidak banyak yang menggunakan tipe continental sebagai pegangan forehand utamanya karena tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Minus grip ini adalah hanya bisa dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice), sedangkan untuk pukulan spin agak sulit. Pemain yang memakai grip ini juga seringkali kesulitan menghadapi bola-bola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, grip continental merupakan grip standar untuk melakukan service dan juga untuk pukulan volley serta overhead karena tangan mantap mencengkeram gagang raket.
2. Forehand Eastern grip
Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai ‘pegangan berjabat tangan’. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal).
Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.
Salah satu pemain pro yang merajai tenis di tahun 90′an, yaitu Pete Sampras, memakai grip ini sebagai pilihannya karena dia merupakan tipikal pemain Service Volley yang sangat nyaman memakai grip ini.
3. Forehand Semi-Western grip
Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner. Kita dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2atau3.
Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat (grass atau hard court). Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah:Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.
4. Forehand Western grip

Grip jenis ini merupakan grip yang ekstrim digunakan terutama untuk memproduksi pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan grip jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini.
Grip ini sebagai ‘pegangan wajan’ karena cara memegang raket ini seperti saat kita memegang gagang wajan atau panci masakan. Caranya adalah menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket.
Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput (grass) atau semen (hard court)
Sumber :
http://tenispro.multiply.com/journal/item/193/GRIP
MEMEGANG RAKET YANG BENAR
Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches Association” (Perkumpulan Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman menyebutkan bahwa permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara memegang raket sehingga merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan menyentuh senar raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal mungkin dan harus bisa dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk mengembalikan pukulan-pukulan lawan yang terbaik.
Menguasai dan menjinakkan kekuatan bola yang sedang bergarak dibantu oleh sebuah kelenturan. Sebagian besar pemain tingkat tinggi merasa bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memegang raket melalui cara-cara tertentu yang khusus untuk pukulan-pukulan pertama sebagai berikut :
  1. Forehand
Pukulan ini dilakukan dengan menggunakan bagian depan tangan dan  menghadap kedepan. Untuk membiasakan diri untuk forehand  grip,pegang raket dengan membentuk sudut siku-siku. Letakkan tangan kanan diatas senar. Kemudian luncurkan tangan kanan keujung pegangan raket. Sekarang pegang pegangan raket seolah sedang berjabat tangan. Pindahkan jari-jari tangan sampai pegangan terasa enak.


  1. Backhand Drive
Disebut backhand drive karena bagian belakang tangan menghadap bola ketika bola dipukul. Utuk melakukannya letakkan ibu jari pada pusat raket, ibu jari terpisah sedangkan keempat jari lainnya dirapatkan, telapak tangan menghadap ke bawah. Dengan raket sejajar dengan bahu dan senar tegak lurus dengan tnah dorong pegangan raket kearah ibu jari. Tutup tangan dengan ibu jari yang mengarah pada senar di belakang raket (bukan disamping atas)
  1. Chopper Grip
Pukulan ini sesuai untuk serve. Perhatikan posisi “V” yang dibentuk penggabungan telunjuk dan ibu jari. Untuk meningkatkan pengontrolan raket, pukul-pukul bola ke tanah dengan sisi raket (kerangka raket). Latihlah sampai dapat memukul bola sampai 20X
Sumber:
Jones, C. M. & Angela Buxton. Tanpa tahun. Belajar Tennis Untuk Pemula. Bandung: CV Pionir Jaya.
CARA MEMEGANG RAKET
  1. 1. Forehand
Posisi Siap, dalam melakukan Rally harus berdiri di tengah-tengah arena dekat baseline. Raket tergenggam erat mengarah pada net, sehingga dengan mudah menggerakkannya ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah tembakan lawan. Leher raket harus ditunjang oleh jari-jari tangan kiri. Ini mengurangi beban yang harus ditanggung tangan kanan dan cara ini juga memungkinkan tangan kiri unutk memulai putaran bahu ke kiri atau ke kanan pada saat raket ditarik sebagai persiapan untuk melakukan pengembalian bola dari lawan. Berat badan harus berada pada ujung kaki, kaki direntangkan selebar kira-kira 30cm, dan kedua lutut sedikit ditekuk agar cepat bergerak kea rah bola.
Untuk melakukan cengkraman forehand timur peganglah leher raket dengan tangan kiri “Frame”-nya tegak lurus dengan tanah, dan handel raket mengarah pada tubuh anda. Kemudian goyang-goyangkan raket dengan tangan kanan. Caranya letakkan telapak tangan pada sisi handel yang datar disebelah kanan dan tekuklah jari-jari mencengkeram hendel tersebut. Pangkal telapak tangan harus berht mpitan dengan ujung hendel raket dan telunjuk rentangkan sepanjang hendel agar lebih dapat mengontrol raket. Ibu jari sebagian harus diletakkan pad bagian atas hendel dan sebagian lagi melintasi sisi diagonal hendel bagian atas sebe;ah kiri.
Posisi kaki saat melakukan pukulan forehand ini sangat menentukan. Saat siap melakukan ayunan, kaki kanan harus sejajar dengan baseline dan kaki kiri (membentuk sudut 45 derajat uus lebioh dekat kira-kira enam inci ke sideline kanan daripada kaki yang kanan. Pada akhir ayunan, tubuh berdiri menyamping net, ke dua lutut sediikit diterhadap baseline.
Untuk melakukan cengkeraman Continental, peganglah raket di deparn seperti pada cara forehand Timur, lalu letakkan telapak tangan pada bevel (sebelah kanan atas sehingga mencengkeramnya seperti kalau akan memotong kayu dengan sebuah kapak.Ibu jari harus diletakka pada sisi hendel yang datar disebelah kiri dan telunjuk direntangkan disepanjang handel agar dapat mengontrol raket dengan baik )
  1. 2. Backhand
Cengkeraman backhand ala “Timur” (Eastern Backhand Grip) dianjurkan untuk semua pemain pemula. Karena cengkeraman atau grip ini memberikan dukungan yang cukup bagi raket, pada saat raket diayun ke depan untuk menyambut bola. Grip ini juga melenyapkan kemungkinan adanya satu tembakan dengan chop tajam, yakni  suatu pukulan backhand yang “memotong” bolda yang dianggap lemah, atau beckhand yang dipukul datar (keras dengan sedikit spin) seperti dalam permainan tenis dewasa ini.
Untuk melakukan cengkeraman posisi backhand “Timur”, lakukan grip forehand timur, dimana telapak tangan berada di belakang handel, pegang raket di depan, dan gerakkan raket dengan seperdelapan putaran. Ini membuat telapak tangan berada pada handel bagian atas dan ibu jari menyilang pada sisi kirinya. Huruf  V yang terbentuk oleh obi jari dan telunjuk, terletak pada sisi miring handel bagian atas. (ibu jari dapat diletalkkan di sepanjang kika merasa cara ini memberikan dukungan yang lebih baik). Agar memperoleh control yang lebih baik lingkarkan telinjuk pada sisi miring handel sebelah kanan atas.

Biografi Rafael Nadal




Kelahiran Spanyol Rafael Nadal secara luas dianggap sebagai salah satu pemain tenis profesional terbesar sepanjang masa , menyelesaikan karir Grand Slam pada usia 24 menjadi termuda dalam sejarah untuk mencapai feat .DALAM KELOMPOK

    
Geminis terkenal
    
Orang Terkenal Lahir di Manacor , Mallorca
    
Orang Terkenal Lahir di Spanyol
    
Orang Terkenal Lahir pada tanggal 3 Juni
tanda kutip" Selalu saya percaya bahwa saya bisa bermain lebih baik . Tapi saya senang . "- Rafael Nadalringkasan
Lahir di Spanyol pada tanggal 3 Juni 1986, Rafael Nadal adalah Spanyol profesional petenis yang telah peringkat di antara dunia Top 5 sejak tahun 2003 . Nadal hanya pemain laki-laki kedua untuk mencapai Karir Emas Slam dan pertama yang memenangkan tujuh Prancis Terbuka judul . Ia memenangkan Roland Garros selama empat tahun berturut-turut , dari tahun 2005 sampai 2008, dan kemudian memenangkan Wimbledon 2008 terhadap bintang tenis Roger Federer . Pada tahun 2009 , Nadal menjuarai Australia Terbuka , dan kembali untuk memenangkan Wimbledon kedua di tahun 2010 , serta pertamanya AS Terbuka dan gelar kelima Prancis Terbuka . Tahun berikutnya , No 1 - peringkat Nadal kehilangan peringkat puncaknya serta Wimbledon 2011 hingga bintang tenis Serbia Novak Djokovic . Juga pada tahun 2011 , ia memenangkan keenam Prancis Terbuka itu , diikuti dengan kemenangan Perancis Terbuka ketujuh pada 2012 . Pada 2012 Wimbledon semifinal , seorang No 3 - peringkat Nadal kalah dari pemain Ceko Lukas Rosol - pertandingan yang beberapa komentator berlabel salah satu yang terbesar mengganggu dalam sejarah tenis . Pada Juni 2013 , Nadal memenangkan gelar kedelapan Perancis Terbuka melawan David Ferrer .awal Tahun
Rafael Nadal lahir di Majorca , Spanyol , pada tanggal 3 Juni 1986. Ketika ia berusia 3 tahun , pamannya , Toni Nadal , mantan pemain tenis profesional , mulai bekerja dengan dia , melihat bakat untuk olahraga di Rafael muda.
Pada usia 8 , Nadal memenangkan under - 12 kejuaraan tenis daerah , memberikan Toni Nadal insentif untuk meningkatkan latihannya . Toni melihat pada saat itu Rafael memainkan tembakan forehand -nya dengan dua tangan , sehingga ia mendorong dia untuk bermain kidal , berpikir itu bisa memberikan Rafael keunggulan di pengadilan .
Ketika Nadal baru berusia 12 tahun , ia memenangkan gelar tenis Spanyol dan Eropa dalam kelompok usia , dan pada usia 15 , ia berbalik pro dan mulai bermain di sirkuit yunior .A Young Profesional
Pada usia 16 , di acara pertama junior ITF nya , Nadal berhasil mencapai semifinal turnamen Singles Boys ' di Wimbledon . Pada usia 17 , ia menjadi orang termuda yang mencapai babak ketiga di Wimbledon sejak Boris Becker .
Pada usia 19 , pada tahun 2005 , Nadal memenangi Prancis Terbuka pertama kalinya ia bermain , dan dunianya peringkat pergi ke No 3 . Nadal memenangi 11 gelar tunggal tahun itu , delapan di antaranya berada di lapangan tanah liat , dan dia segera dijuluki " king of Clay. "Menekan Stride Nya
Nadal kemudian memenangkan berikutnya tiga Perancis Terbuka . Pada tahun 2006 , setelah memenangi Prancis Terbuka - meskipun kedua bahu dan kaki luka - ia memenangkan empat gelar lainnya . Tahun berikutnya , ia menang lagi di Roland Garros dan membawa pulang lima gelar lainnya . Nadal dituangkan pada tahun 2008 , memenangkan Prancis Terbuka lagi , selain untuk memenangkan Wimbledon - mana ia mengalahkan saingan lama Roger Federer di final terpanjang di Wimbledon sejarah - emas di Olimpiade Beijing , dan lima gelar lainnya . Setelah Wimbledon , kemenangan beruntun Nadal mencapai karir terbaik 32 pertandingan .
Sejak 2008 , meskipun kadang-kadang terhambat oleh cedera , Nadal telah menjadi salah satu superstar dari dunia tenis , memenangkan 15 gelar dan memukul No 1 di dunia peringkat dua kali ( pada bulan Agustus 2008 dan lagi pada bulan Juni 2010 ) . Ia memenangkan Australia Terbuka pada tahun 2009 dan kembali untuk memenangkan Wimbledon kedua di tahun 2010 , serta pertamanya AS Terbuka dan gelar kelima Prancis Terbuka . Tahun berikutnya , No 1 - peringkat Nadal kehilangan peringkat puncaknya serta Wimbledon 2011 menjadi petenis Serbia Novak Djokovic . Pada bulan Juni 2012, namun, Nadal mengalahkan peringkat teratas Novak Djokovic menang nya rekor ketujuh Perancis Terbuka judul - prestasi pernah dicapai sebelumnya di tenis putra . Di bulan yang sama , seorang No 3 - peringkat Nadal kalah dari pemain Ceko Lukas Rosol di posisi kelima Grand Slam Wimbledon menang semfinals - Rosol , dan pertandingan yang beberapa komentator berlabel salah satu gangguan terbesar dalam sejarah tenis .
Pada Juni 2013 , Nadal memenangkan gelar kedelapan Perancis Terbuka melawan sesama petenis Spanyol David Ferrer , 6-3 , 6-2 , 6-3 tanda delapan kemenangan Prancis Terbuka dalam sembilan upaya . " Saya tidak pernah ingin membandingkan tahun , tapi itu benar bahwa tahun ini berarti sesuatu yang sangat istimewa bagi saya , " kata Nadal usai pertandingan , dalam sebuah wawancara dengan ESPN . " Lima bulan yang lalu tak seorang pun dari tim saya bermimpi tentang satu comeback seperti ini karena kita berpikir bahwa [ itu ​​] akan menjadi mustahil . Tapi di sini kita hari ini , dan itu benar-benar fantastis dan luar biasa . "
Kemudian pada bulan yang sama , Nadal kalah di babak pertama di Wimbledon untuk pemain Belgia Steve Darcis . Sebuah kejutan bagi penggemar tenis yang diharapkan kinerja yang kuat dari pemain Spanyol , Nadal kalah pertandingan dalam tiga set , 7-6 oleh ( 4 ) , 7-6 ( 8 ) , 6-4 .
Nadal hanya pemain laki-laki kedua dalam sejarah tenis untuk menyelesaikan Karir Emas Slam pemenang Perancis , Australia dan AS Terbuka ; Wimbledon ; dan emas Olimpiade medali . Selain itu , pada tahun 2011 , ia telah mengambil Spanyol tim Piala Davis untuk kemenangan empat kali (2004 , 2008, 2009 dan 2011 ) .
Pada 2013 , masa depan karir Nadal menjadi subyek banyak spekulasi . Ia memenangkan Prancis Terbuka tahun itu , tapi ia membuat hasil buruk di Wimbledon . Di Wimbledon , Nadal tersingkir di putaran pertama kompetisi . Dia tampaknya kembali pada kenaikan , namun , di AS Terbuka . Ia mengalahkan Novak Djokovic memenangi gelar tunggal putra .

Sejarah Singkat Tenis Lapangan

Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa cacatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak zaman purbakala, yaitu di Mesir dan Yunani. Cikal bakal olahraga tenis adalah permainan “Jeu de Paume” yang populer di Perancis pada sekitar abad ke-11. Kata tenis berasal dari bahasa Perancis “tenez” yang berarti “main” atau “tangkap” yang diteriakkan pemain pada awal permainan pada saat itu. Permainan tersebut kemudian menyebar ke Inggris dan Italia sekitar abad ke-13 dan merupakan permainan yang digemari oleh kaum bangsawan saat itu. Pada masa itu, kaum bangsawan yang bermain tenis tidak menggunakan pakaian olahraga seperti sekarang ini. Pakaian yang digunakan serba putih dan biasa digunakan khusus untuk kaum bangsawan. Pada awalnya cara bermain saat memukul bola hanya dengan menggunakan tangan, kemudian berkembang menggunakan sarung tangan dari kulit (glove), pakai tongkat/stick, pakai raket sederhana dan terus berkembang hingga saat ini menggunakan raket-raket bertali senar dengan teknologi yang canggih.
Bola yang digunakan pada awalnya hanya terbuat dari kayu, kemudian berkembang bola kayu yang dilapisi kulit, dilapisi benang berbulu dan saat ini bola dari bahan karet. Pada abad ke-15, Antonio da Scalo, seorang Pastur Italia, mengenalkan pertama kali pemakaian raket dan peraturan permainan tenis. Beliau menulis undang-undang umum bagi semua permainan yang menggunakan bola termasuk tenis. Majalah Inggris Sporting Magazine menamakan permainan ini sebagai tenis lapangan.
Dalam buku Book of Games And Sports yang diterbitkan dalam tahun 1801 menyebut sebagai tenis panjang. Tenis, pada mulanya merupakan permainan golongan atasan. Tenis gelanggang rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria disertai oleh golongan menengah yang menjadikannya sebagai permainan luar. Klub tenis pertama yang didirikan ialah Klub Leamington di Perancis yang telah diasaskan oleh J. B. Perera, Mejar Harry Gem, Dr. Frederick Haynes dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872.
Tenis modern diperkenalkan oleh Mayor Wingfield di Inggris pada 1873, dan setahun kemudian oleh Nona Mary Outerhridge di Amerika Serikat. Lapangan­-lapangan permainannya pun dibangun di kedua negeri itu. Kejuaraan tenis pertama dilangsungkan di Wimbledon, kota kecil sekitar 12 km di barat daya London, Inggris. Persatuan Tenis AS didirikan, 1881. Berbagai kejuaraan amatir diselenggarakan di beberapa negara, yang mengundang datangnya beribu-ribu penon­ton. Mula-mula hanya memainkan partai tunggal putra, diikuti partai tunggal putri pada tiga tahun berikutnya.
Pertandingan tenis resmi pertama terjadi di Wimbledon, London tahun 1877. Arthur Gore, berhasil menjadi juara pada Wimbledon tahun 1901, 1908 dan 1909. Pada tahun 1910-1913 kejuaraan Wimbledon selalu dimenangkan oleh Anthony Wilding.
American Open pertama tahun 1881 di Newport, Rhode Island. French Open mulai tahun 1891, Davis Cup mulai tahun 1900, Australian Open mulai tahun 1905. Tahun 1900 adalah saat bersejarah bagi tenis. Pada tahun itulah Dwight Davis, bintang ganda Amerika, meng­hadiahkan sebuah piala perak untuk diperebutkan dalam turnamen antar negara, yang kemudian tenar sebagai “Davis Cup”.
Kian populer dan majunya olahraga tenis, tak ayal telah mendorong didirikannya “Federation Internationale de Lawn Tennis” (Federasi Tenis Internasional) pada 1912. Beberapa petenis “legenda” yang pernah menjadi peringkat teratas dunia selama beberapa tahun antara lain adalah Christ Evert, Martina Navratilova, Gabriela Sabatini pada kelompok wanita, dan John McEnroe, Ivand Lendl, Steven Edberg, Boris Bekker pada kelompok pria.
Sejarah Tenis di Indonesia besar kemungkinan, orang Belandalah yang memper­kenalkan tenis di Indonesia, walaupun tidak mustahil pula permainan ini dibawa para pelaut Inggris yang singgah di kota-kota besar kepulauan nusantara. Sayang arsip-arsip berbagai perkumpulan milik warga negara Belanda yang pernah berdiri di negeri ini telah hilang, hingga kita tidak bisa melacak mana di antara dua perkiraan itu lebih benar.
Namun yang jelas, di negeri mana pun, olahraga ini mulai dimainkan dan lebih dikenal di kalangan bangsawan, hartawan, dan kaum terpelajar. Juga di Indo­nesia. Apalagi di zaman penjajahan Belanda. Di masa itu hanya segelintir kaum pribumi yang mampu mengayun­kan raket tenis, sedang jumlahnya yang lebih besar terdiri dari orang Belanda dan Cina.
Jumlah kaum pribumi penggemar tenis mulai me­ningkat pada tahun-tahun 1920-an. Tenis pun mulai dimainkan atau dipertanding­kan dalam kegiatan berbagai organisasi pemuda di masa itu. Olahraga inipun mulai dilihat sebagai penghimpun massa, terutama oleh kaum nasionalis yang mencita-­citakan kemerdekaan Indonesia.
Semangat cinta nusa dan bangsa ini nyatanya memang berkembang di kalangan olahragawan Indonesia, ter­masuk di antara para petenis. Pada kejuaraan nasional yang diadakan oleh De Alegemeene Nederlandsche Lawn Tennis Bond (ANILTB) di Malang, Jawa Timur, akhir 1934, tiga wakil pribumi mampu berjaya. Prestasi ini tak ayal mendorong Indonesia Moeda mengadakan pekan olahraganya sendiri, yang berlangsung pada tiap hari ulang tahun atau pertemuan tahunannya. Tenis, tentu termasuk di antara cabang-cabang yang dipertandingkan. Salah satu di antaranya dilaksanakan pada bulan Desember tahun 1935 di Semarang, yang juga sekali­gus menjadi awal dicetuskannya pembentukan Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).
Kejuaraan ini sendiri diprakarsai oleh dr. Hoerip yang diakui sebagai Bapak Tenis Indonesia. Menghimpun 70 petenis dari seluruh Jawa, kejuaraan ini dipantau dan mendapat perhatian serius dari pihak kolonial Belanda. Itu tercermin dari pemuatan peristiwa penting olahraga tenis tersebut dalam surat kabar De Locomotif 30 Desember 1935. Dengan judul yang bila diterjemahkan berbunyi: “Kejuaraan Tenis Seluruh Jawa dari Persatuan Lawn Tennis Indonesia”. Namun, di pihak lain, ini juga berarti pengakuan pihak Belanda bahwa ANILTB telah mendapatkan saingannya. Tanggal 26 Desember 1935 kemudian dicatat sebagai hari lahirnya PELTI .
Petenis Indonesia mulai dikenal di dunia tenis profesional sejak munculnya Yayuk Basuki. Yayuk Basuki mampu masuk dalam peringkat 20 besar dunia untuk kelompok putri (Women Tennis Assosiation/ WTA). Setelah Yayuk Basuki mulai muncul kembali petenis cilik Angelina “Angie” Widjaya sebagai generasi penerus yang mampu menjuarai Piala Wimbledon Putri Junior.

Herdiansyah Rifa'i

Nama : Herdiansyah Rifa'i
Kelas : X-1

Ari Septiawan


Nama : Ari Septiawan
Kelas : X-1

Salwa Zetira

Nama : Salwa Zetira
Kelas : X-1

Selasa, 22 April 2014

Biografi Yayuk Basuki


13041661731858704733
Yayuk, yang terlahir dengan nama Nani Rahayu Basuki ini, boleh jadi dikatakan sebagai satu-satunya atlit tennis asal Indonesia yang berhasil menembus karir tennis profesional dunia. Yayuk berkenalan dengan raket tenis pada usia tujuh tahun. Berawal dari iseng melihat sang kakak bermain tennis, Yayuk pun ikut mengayun raket. Siapa nyana, ayunan pertama Yayuk tersebut akhirnya berhasil membawa dirinya melanglang buana ke mancanegara membela nama bangsa besar tempatnya berpijak, Indonesia.
Ditengah dominasi nama besar atlit-atlit bulutangkis, Yayuk seolah sebuah roket yang melejitkan nama Indonesia, yang sudah lebih dulu terkenal di kancah bulutangkis, di dunia tennis. Kemunculan pertamanya membuat Yayuk dianugerahi sebagai Indonesian Athlete of The Year pada tahun 1991. Berkat keberhasilannya membuat Indonesia bersinar di cabang olahraga tennis, pada tahun yang sama, Yayuk pun memperoleh penghargaan dari presiden Soeharto.
Bermula pada tahun 1989, Yayuk menjuarai turnamen seri ITF (international tennis federation) yakni Garuda Indonesia Super Tennis, dan turnamen tennis seri ITF di Thailand. Karir Yayuk pun mulai bersinar.
Pada tahun 1990, tepatnya di bulan oktober, Yayuk resmi terjun di dunia tennis pro internasional. Seiring dengan itu, peringkat Yayuk pun mulai menanjak. Di tahun 1991, Yayuk memenangi kejuaraan tenis profesional yang diselenggarakan di Pattaya Thailand. Saat-saat fenomenal tersebut menjadi titik tolak Yayuk memasuki kancah tennis dunia. Di Pattaya, Yayuk berhasil mengalahkan petenis yang berperingkat jauh di atasnya, Naoko Sawamatsu asal Jepang yang berperingkat 27 dunia. Yayuk sendiri saat itu masih berperingkat 178 dunia. Prestasi ini tentu membuat Yayuk melejit memasuki 100 besar top tenis dunia versi Asosiasi tenis wanita, WTA.

Tahun 1991 agaknya memang tahun keberuntungan bagi Yayuk. Keberhasilannya memenangi turnamen Pattaya, akhirnya membawa Yayuk menembus turnamen-turnamen bergengsi. Termasuk turnamen grand slam. Grand slam adalah tingkatan tertinggi pada turnamen tennis. Meskipun hanya mencapai babak ke tiga turnamen grand slam tertua Wimbledon 1991, setelah kalah dari petenis nomor 1 dunia saat itu, Steffi Graf, Justru karir Yayuk semakin bersinar. Yayuk menjadi satu-satunya petenis Indonesia yang berkecimpung di turnamen-turnamen pro yang diselenggarakan WTA.
Selanjutnya, Yayuk berhasil mengharumkan nama Indonesia di mata internasional. Prestasi terbaik Yayuk Basuki di tingkatan turnamen Grand Slam adalah dengan berhasilnya menembus babak 8 besar (perempat final) turnamen bergengsi Wimbledon. Di turnamen yang diikuti 128 petenis utama, dan puluhan petenis qualifikasi, Yayuk berhasil menembus dominasi Steffi Graf dan Monica Seles yang merupakan petenis terkuat saat itu. Yayuk terhenti di babak perempat final Wimbledon tahun 1997 setelah kalah dari petenis peringkat tiga dunia asal republik Ceko, Jana Novotna.
Prestasi tersebut menjadikan Yayuk sebagai satu-satunya petenis Indonesia yang pernah berhasil menembus ketatnya persaingan grand slam Wimbledon hingga babak perempat final. Sebuah prestasi yang patut diapresiasi dan sangat membanggakan. Berkat keberhasilannya itu Yayuk berhasil mencapai peringkat terbaiknya menembus 20 besar top tenis dunia. Yayuk sempat nangkring di posisi 19. Sebuah peringkat yang terbilang cukup bergengsi karena tidak mudah untuk meraih BIG TWENTY tersebut.
Di turnamen pro lainnya di luar grand slam, Yayuk berhasil menancapkan karirnya sebagai finalis di beberapa turnamen. Sebut saja di turnamen Birmingham yang merupakan pra event (pemanasan grand slam) Wimbledon. Meski kalah di babak final oleh petenis Prancis, Nathalie Tauziat, namun itu berhasil membuat Yayuk diperhitungkan sebagai petenis yang ditakuti di lapangan rumput.
Yayuk pun makin membuat nama Indonesia terkenal ketika menjuarai berbagai turnamen di nomor ganda. Turnamen di Sapporo Jepang pada tahun 1993 adalah turnamen pertama yang dijuarainya di nomor ganda. Saat itu Yayuk berpasangan dengan petenis Jepang Nana Miyagi. Selanjutnya, masih berpasangan dengan Miyagi, Yayuk mengibarkan bendera merah putih di Taipei setelah menggenggam juara di turnamen tersebut.
Pada tahun 1994, Yayuk menikah dengan Harry Suharyadi yang juga merupakan atlit tenis putera nasional. Setelah menikah, Yayuk pun dilatih oleh sang suami. Prestasi Yayuk semakin berkilap setelah menikah. Terbukti, tahun 1997, Yayuk berhasil menjadi perempat finalis Wimbledon tersebut.
Tak ada prestasi tanpa latihan. Dan tidak ada latihan tanpa kerja keras. Yayuk yang saat ini kembali terjun di dunia tennis khusus untuk nomor ganda, setidaknya memberikan spirit dan motivasi untuk kaum muda yang ingin memulai karir di dunia tenis. Total dan tidak setengah-setengah adalah sebuah pilihan yang harus dipilih oleh mereka yang memang ingin bergelut di dunia tenis pro.
Selama hampir sepuluh tahun malang melintang di dunia tenis profesional untuk nomor tunggal puteri, Yayuk sukses mengibarkan sang merah putih, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Yayuk berhasil mencuri perhatian dunia tenis internasional untuk mengarahkan mata mereka ke negeri kepulauan khatulistiwa bernama Indonesia. Di tengah nama-nama besar atlit bulutangkis negeri ini pada ѐra 90-an, Yayuk berhasil mencuri satu tempat di hati para pecinta olah raga negeri ini.
Yayuk Basuki, boleh jadi adalah petenis terbaik Indonesia sepanjang masa. Belum ada petenis muda yang mampu menyamai prestasi Yayuk Basuki, kecuali Angelique Widjaja. Namun sayang, cedera yang menggerogoti Angie membuat prestasinya tidak maksimal dan memaksanya harus mundur di usia muda. Yayuk Basuki adalah legenda hidup tennis Indonesia. Tanpanya, nama Indonesia mungkin tak akan pernah dikenal di dunia tennis pro internasional

Berikut adalah prestasi Yayuk Basuki di dunia tennis internasional:
Tahun 1991: Juara Pattaya terbuka (petenis Indonesia pertama yang memenangkan turnamen pro internasional)
Tahun 1995: menjadi petenis non unggulan yang berhasil mencapai babak semifinal turnamen Los Angeles setelah mengalahkan petenis-petenis unggulan seperti Mary Joe Fernandez (unggulan 7/USA), Nathalie Tauziat (9/FRA), Lindsay Davenport (4/USA).
Tahun 1996: menjadi semifinalis turnamen Canada terbuka kalah dari Monica Seles, mencapai babak ketiga turnamen pemanasan Wimbledon di Eastbourne.
Tahun 1997: Mencapai babak 8 besar turnamen tennis bergengsi seri Grand Slam Wimbledon. Menjadi finalis di turnamen pemanasan pra Wimbledon di Birmingham. Semifinalis turnamen Princess Cup di Tokyo.
Tahun 1998: mencapai babak ke-4 turnamen Grand Slam Australia terbuka. Semifinalis turnamen Birmingham.
Disebut-sebut sebagai petenis lapangan rumput yang disegani karena selalu berhasil setidaknya mencapai babak ke-3 turnamen tenis Grand Slam lapangan rumput Wimbledon sejak tahun 1992-1998.
Tahun 1999 Yayuk sempat mundur karena mengandung dan melahirkan anak pertamanya, Yary Nara Suharyadi. Di tahun ini Yayuk hanya bertanding di Australian Open Grand Slam dan mencapai babak perempat final untuk nomer ganda puteri.
Tahun 2000, come back dan menjuarai dua turnamen seri ITF untuk nomer ganda.
Tahun 2001-2008 Yayuk vakum, dan akhirnya kembali terjun di nomor ganda puteri di tahun 2009 hingga saat ini, di usia yang ke-40 tahun, Yayuk masih bertanding untuk turnamen-turnamen seri ITF.
Trophi dan Runner Up yang pernah diperoleh Yayuk Basuki untuk nomer tunggal dan ganda puteri:
Tunggal puteri
Juara Asian Games tahun 1998 (Medali Emas)
Juara (6 WTA Tour): 1994 di Beijing dan Jakarta. Tahun 1993 di Pattaya (Thailand), dan Jakarta. Tahun 1992 Juara di Kuala Lumpur. Tahun 1991 Juara di Pattaya, Juara seri ITF di Jakarta. Tahun 1990 Juara seri ITF di Jakarta di bulan Januari dan Agustus. Tahun 1989 Juara seri ITF di Bangkok dan Jakarta.
Ganda Puteri
Medali Emas Asian Games tahun 1986, 1990, 1994.
Juara (9 gelar): Tahun 2000 Juara Dubai Open bersama Caroline Vis (Belanda), Juara Pattaya City bersama Caroline Vis (Belanda). Tahun 1997 Juara Los Angeles berpasangan dengan Caroline Vis (Belanda), Juara Kanada Terbuka bersama Caroline Vis. Tahun 1996 juara di turnamen Hobart Australia bersama Kyoko Nagatsuka (JPN), Juara di Strasbourg Prancis bersama Nicole Bradtke (AUS). Tahun 1994 Juara di Surabaya, Wismilak Open, Bersama Romana Tejakusuma (INA). Tahun 1993 Juara Sapporo Open-Jepang, bersama Nana Miyagi-Smith (JPN). Juara Taipei Open bersama Miyagi
Finalis: Tahun 1998 finalis Strasbourg (bersama C.Vis), Runner up Canada Open (Bersama C.Vis), tahun 1997 Runner up Leipzig open bersama Helena Sukova. Runner up Moscow Open bersama C.Vis. 1994 Runner Up Japan Open bersama Nana Miyagi. Runner up Pattaya City bersama Miyagi. 1992 runner up Tokyo Nichirei bersama Miyagi. Tahun 1991 runner up Nashville bersama Caroline Vis.
Ganda Campuran
Perempat final Wimbledon tahun 1997 bersama Nijssen. Perempat final Rolland Garos (Grand Slam Prancis Terbuka) bersama Thorne
Tambahan:
Memperkuat squad tim piala Federasi Indonesia tahun 1986-1996, 2000-2001. Mewakili Indonesia di Olimpiade tahun 1986, 1992, 1996, 2000.